Waspadai Penipuan Online, Ini 6 Ciri OlShop Palsu di Instagram

Kini, media sosial tak melulu dijadikan wadah guna berkomunikasi antarteman, tetapi pun sebagai lapak berjualan. Berbeda dengan e-commerce atau marketplace, jejaring sosial mana juga tak mempunyai sistem ketenteraman untuk mengayomi konsumen saat mengerjakan transaksi jual beli. Sehingga, tak tidak banyak orang yang akhirnya terpedaya oleh penjaja lewat media sosial.

agar tidak gampang tertipu saat melakukan pembelian barang melewati Instagram, terdapat enam ciri-ciri akun penipuan di Instagram. Pertama, feed ala kadarnya dan tidak terdapat testimoni. Ciri akun pembohong ini paling gampang terlihat. Mereka seringkali memiliki potret profil, logo, dan feed, yang terlihat ‘kurang niat’.

6 Ciri OlShop Palsu di Instagram


Misalnya, resolusi potret terlampau kecil, bahkan hingga pecah. Logo yang akan diciptakan pun benar-benar sederhana, tak punya bagian estetika tidak banyak pun. Di samping itu, akun penipu seringkali juga tidak punya testimoni dari pembeli.

Ke dua, memasarkan dengan harga murah. Modus lainnya ialah memasang harga lebih murah daripada harga di pasar. Hal ini dilakukan supaya konsumen gampang tergiur dan tak beranggapan panjang. Kalau selisih harga dapat sampai 50 persen, usahakan tidak boleh langsung percaya.

Tak Punya Pengikut Nyata


Ke tiga, coba anda lihat terlebih dahulu, like atau orang yang menyenangi postingannya. Jika followers-nya puluhan ribu, sedangkan like yang didapatkan hanya belasan orang, tandanya akun ini tidak nyata.

Kemungkinan besar, ia melakukan pembelian followers saja demi unik perhatian orang. Dengan teknik tersebut, dapat jadi akun itu bermodus untuk mengerjakan penipuan.

Akun pembohong atau palsu ini juga seringkali mempunyai acak followers yang tidak cocok target pasar mereka. Atau, followers-nya malah akun-akun spam dengan nama yang tidak jelas. Para pembohong ini memang bakal menghalalkan segala teknik untuk melancarkan aksinya tersebut, demi menghasilkan pundi-pundi duit haram.

Nonaktifkan Kolom Komentar


Ke empat, menonaktifkan kolom komentar bukan tanpa maksud. Akun yang satu ini bukannya malas menjawab pertanyaan pembeli yang masuk. Mereka menghindari komentar-komentar jelek dari semua konsumen yang telah menjadi korban penipuan.

Ketika kolom dimatikan, secara otomatis, konsumen tak dapat memberikan komentar dan kendala membuka kedok pelaku. Bagi itu, anda perlu secara jeli, bilamana melihat akun dan tanpa kolom komentar, usahakan anda skip dan cari akun yang lebih dapat dipercaya.

Deskripsi Bio yang Berlebihan


Ke lima, pemaparan yang berlebihan. Modus ini tampak mencolok. Biasanya pelaku bakal memberikan pemaparan atau ucapan-ucapan yang memberikan pemaparan atau ucapan-ucapan yang mengupayakan meyakinkan semua konsumen. Biasanya menggunakan ucapan-ucapan 100 persen asli.

Biasanya kata-kata tersebut sering dipakai oleh akun bodong. Akun yang serius bakal lebih simpel dan tidak berlebihan. Sekali lagi, usahakanlah untuk memeriksa secara teliti di bio akun. Jangan hingga terhipnotis dengan ucapan-ucapan jebakan.

Tak Mencantumkan Link Marketplace


Ciri terakhir akun onlineshop yang abal-abal ialah tak menyematkan link tokonya di marketplace. Kalau yang akun nyata, mereka akan menyematkan link-link toko beda yang dimilikinya laksana Shopee, Bukalapak, dan Tokopedia.

Hampir semua penjaja yang serius mempunyai toko di marketplace. Di samping itu, mereka akan menyematkan nomor secara langsung atau merekomendasikan secara langsung guna melihat-lihat akun toko di marketplace.

Jika hingga kena penipuan di Instagram, kamu dapat langsung mengkontak polisi atau melapor ke sejumlah akun yang bisa jadi media pelaporan aksi durjana ini. Pihak bank pun umumnya bakal membekukan tabungan pelaku.